Seperti
yang kita ketahui penyebaran virus Corona di Indonesia hingga saat ini belum ada tanda-tanda penurunan. Jumlah yang
terinfeksi masih tinggi dibanding negara lain. Melihat kondisi pandemi Covid-19
yang masih mengkhawatirkan, tak ada salahnya jika kita dan masyarakat dilarang
melakukan aktivitas di luar rumah jika tidak ada keperluan yang sangat penting.
Masyarakat pun dianjurkan mengikuti protokol kesehatan covid-19, yaitu menjaga
jarak, menggunakan masker dan mencuci tangan setelah atau sebelum beraktivitas.
Mau
tidak mau, Keadaan seperti ini tentunya berdampak pula pada proses pembelajaran
di sekolah. Oleh karena itu, Pemerintah melalui kementrian Pendidikan nasional
pun akhirnya mengambil kebijakan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
rumah atau lebih dikenal dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Kondisi tersebut
membuat perencanaan pembelajaran yang telah dibuat harus didaur ulang. Akan
tetapi. semua harus tetap dijalani dan dikerjakan sebagaimana mestinya.
Mungkin
tidak banyak orang tahu, bahwa pembelajaran jarak jauh yang dilakukan seperti
saat ini memerlukan energi ekstra bagi guru. Tidak hanya harus mengubah metode
pembelajaran yang diberikan, namun guru juga harus beradaptasi terhadap
berbagai perubahan yang terjadi, seperti perubahan proses penilaian, perubahan
cara absen, dan lain sebagainya.
Hal
ini diperparah dengan banyaknya komentar negatif dan tulisan di sosial media bahwa “guru makan
gaji buta”.
Kalimat
ini hanya didasarkan bahwa guru tidak mengajar secara langsung muridnya dan
hanya memberikan tugas. Padahal kenyataannya tidak semudah itu. Kalimat ini
amat sangat menampar wajah guru terkhusus buat saya secara pribadi. Namun di
sinilah sebagai guru kita tertantang agar berkreativitas dan tetap melaksanakan
pembelajaran apapun kondisinya. Lalu bagaimana cara guru mengatasinya?
Sebenarnya,
penyebaran Covid-19 dan pemberlakuan PSBB seperti saat ini, tidak selamanya
membawa dampak negatif. Justru dengan adanya keterbatasan seperti saat ini kita
dapat menyadari pentingnya penggunaan teknologi dalam keseharian kita. Saat
ini, tidak hanya di lingkungan pendidikan, semua orang di segala bidang sedang
berlomba-lomba memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengatasi segala
keterbatasan yang ada.
Di
sinilah kita akan lebih menyadari bahwa gadget yang mungkin selama ini kita
pakai hanya untuk mengakses media sosial, ternyata sudah jauh berkembang dan
memiliki kemampuan lebih dari itu. Tidak hanya itu, mungkin para orang tua atau
siapapun yang selama ini memiliki stigma negatif terhadap gadget, mungkin saat
ini sangat bergantung pada gadget yang dimiliki.
Namun
tentunya, kesadaran akan perkembangan teknologi untuk mengahadapi krisis saat
ini juga memerlukan proses penyesuaian. Tidak mungkin proses peralihan
pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan atau daring
seperti sekarang langsung dapat berjalan lancar. Saya sendiri merasakan
berbagai penyesuaian yang terjadi pada diri saya, peserta didik, maupun
instansi tempat saya mengajar.
Pada
awal pandemi ini terjadi dan akhirnya pembelajaran digantikan dengan PJJ, saya
dan mungkin kebanyakan guru lainnya merasakan kebingungan mengenai media
pembelajaran apa yang tepat digunakan. Hingga pada akhirnya saya memutuskan
untuk menggunakan media sosial whatsapp. Saya mengupload berkas soal yang
kemudian akan dijawab oleh para peserta didik yang saya ajar.
Namun,
kemudian saya merasakan berbagai kendala dengan metode yang saya gunakan.
Kendala paling utama adalah dalam memeriksa tugas peserta didik. Saya harus
melihat tugas yang dikirimkan satu persatu dan mencatat nama serta hasil
jawabannya. Hal ini memerlukan waktu yang tidak sedikit. Selain itu ada juga
siswa yang menuliskannya di buku tulis dan mengirimkannya dalam bentuk gambar.
Hal
ini menyebabkan handphone yang saya gunakan menyimpan terlalu banyak data
sehingga mengganggu fungsinya. Selain itu kendala lain adalah pada proses
absensi siswa. Pada awalnya guru akan menuliskan daftar kehadiran siswa pada
tanggal pelaksanaan, kemudian siswa menuliskan namanya satu persatu pada daftar
tersebut. Proses ini tentunya memakan sangat banyak waktu dan memungkinkan
terjadinya tumpang tindih data yang dituliskan.
Lalu
akhirnya dengan berbagai masukkan dari teman-teman sejawat, saya menemukan
solusi untuk mempermudah proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yaitu dengan
menggunakan Google Form.
Namun,
Menggunakan Google Form, sudah barang tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya
sendiri. Namun Sebelum membahas kelebihan dan kekurangan Google Form, Anda
harus mengerti terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Google Form. Tidak
hanya itu, Anda juga harus mengetahui mengapa Anda harus memilih Google Form
tersebut.
Hal
pertama yang harus Anda ketahui dari Google Form yaitu, Google Form juga sering
disebut dengan google formulir. Google Form ini sangat berguna untuk dapat
membantu kita memberikan pelajaran maupun beberapa kuis, atau sekedar mengumpulkan
informasi-informasi dengan cara yang mudah maupun efisien.
Salah
satu dari alasan beberapa pengguna yang tidak disadari yaitu bahwasanya Google
Form merupakan satu kesatuan dari aplikasi Google Drive, dengan kata lain
Google Form merupakan sebagian fitur dari aplikasi Google Drive. Maka dari itu,
apabila Anda ingin menggunakan Google Form, Anda harus login terlebih dahulu ke
akun Gmail maupun Google Apps Anda.
Sesuai
dengan manfaatnya, Google Form juga memiliki beberapa kelebihan, seperti
dibawah ini :
Sangat
mudah digunakan. Google Form sangat mudah untuk digunakan, termasuk dalam
pembuatan maupun pemakaiannya. Dengan kemudahannya tersebut, Google Form ini
sangat cocok untuk digunakan untuk seorang pemula.
Gratis.
Anda dapat menikmati layanan Google Form secara gratis. Dengan kelebihan ini,
Anda tidak perlu membuang uang untuk membeli aplikasi maupun layanan seperti
pembuatan formulir. Karena Google Form tersedia secara gratis, atau bebas
biaya.
Programnya
cukup ringan. Tidak seperti program lainnya, Google Form termasuk memiliki
program yang ringan. Sehingga Anda dapat menggunakannya tanpaadanya kendala.
Bisa
dibagikan. Kelebihan Google Form yang dapat kita gunakan yaitu dapat dibagikan
ke berbagai plaform. Kelebihan ini sangat bermanfaat karena dengan
membagikannya , kita dapat membuat semua orang bisa mengisi kuis maupun
kuisioner yang telah kita buat untuk mengumpulkan informasi.
Memiliki
fitur SpreadSheets. Salah satu kelebihan Google Form yang sangat penting yaitu,
Google Form memiliki fitur Spreadsheets. Anda dapat melihat tanggapan survei
yang telah dikumpulkan pada formulir secara rapi dan juga otomatis. Dan juga
Anda dapat melihat info dari tanggapan waktu dan juga grafiknya dengan fitur
Spreadsheets ini.
Jika sebelumnya telah dijelaskan apa saja kelebihan dari Google Form, maka Anda juga harus mengetahui apa saja kekurangan dari Google Form. Dengan banyaknya manfaat serta kelebihan dari Google Form, tidak menutupi kemungkinan bahwa Google Form tidak memiliki kekurangan.
Berikut ini merupakan beberapa kekurangan dari Google Form yang dapat Anda lihat seperti dibawah ini :
Tidak
bisa digunakan pada forum diskusi online. Salah satu kekurangan dari Google
Form yang sangat disayangkan yaitu tidak bisanya Google Form digunakan pada
forum diskusi online. Jika apabila Google bisa digunakan pada forum diskusi
online akan membuat fungsi Google Form lebih baik lagi.
Tidak
bisa menggunakan equation dengan secara langsung. Kekurangan kedua dari Google
Form yaitu tidak bisa menggunakan equation. Dimana dari soal matematika maupun
jawabannya sangat memerlukan adanya equation atau simbol matematik. Sayangnya,
fitur ini tidak dimiliki oleh Google Form.
Demikianlah
artikel mengenai kelebihan dan kekurangan dari Google Form. Semoga bermanfaat
0 Komentar
SILAHKAN TULIS KOMENTAR KAMU DISINI