Materi Pendidikan Pancasila Kelas VII Semester 2
Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara Indonesia. Semboyan ini memiliki arti ‘berbeda-beda tetapi tetap satu jua’, serta mengandung makna persatuan dan kesatuan.
Semboyan ini pertama kali diusulkan oleh Mohammad Yamin dan hingga saat ini masih terus digunakan sebagai prinsip persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Istilah ‘Bhinneka Tunggal Ika’ diambil dari kitab Kakawin Sutasoma karya Mpu Tantular. “Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa”, yang berarti berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua. Begitulah isi kutipan istilah Bhinneka Tunggal Ika dalam kitab Kakawin Sutasoma.
Saat itu, konteks Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada keberagaman agama dan aliran kepercayaan penduduk Majapahit. Namun, semenjak dijadikan semboyan negara Indonesia, arti atau maknanya makin diperluas.
Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ ini diusulkan pertama kali oleh Mohammad Yamin pada sidang BPUPKI pertama. Kemudian, Ir Soekarno juga mengusulkan semboyan ini saat merancang lambang negara Indonesia, yakni Burung Garuda Pancasila. Akhirnya Bhinneka Tunggal Ika resmi menjadi semboyan negara Indonesia yang dicantumkan bersamaan dengan Burung Garuda Pancasila.
Arti Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Artinya walau masyarakat Indonesia berasal dari suku, agama dan ras yang berbeda, tetapi tetap satu dalam persatuan dan kesatuan sebagai Bangsa Indonesia.
Fungsi Bhinneka Tunggal Ika
Fungsi mendasar dari semboyan negara “Bhinneka Tunggal Ika” ialah menjadi landasan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Fungsi mendasar inilah yang membuat masyarakat bisa hidup saling menghormati dan menghargai keberagaman yang ada. Bhinneka Tunggal Ika bukanlah sekadar semboyan, tetapi juga digunakan sebagai pedoman kehidupan dan sarana untuk mencapai cita-cita Bangsa Indonesia. Pedoman hidup artinya dijadikan petunjuk untuk hidup harmonis dan nyaman. Sarana berarti dijadikan cara untuk menggapai cita-cita Bangsa Indonesia untuk tetap hidup dalam persatuan.
Bhinneka Tunggal Ika memiliki empat prinsip
penting, yakni:
- Common denominator Artinya semboyan negara ini dijadikan cara untuk mencari prinsip yang sama dalam setiap keberagaman agama, budaya, ras dan bahasa.
- Bersifat inklusif Artinya Bhinneka Tunggal Ika menjadi pedoman untuk masyarakat agar bisa hidup harmonis dan saling menjaga toleransi, sehingga persatuan dan kesatuan Indonesia semakin kuat.
- Bersifat universal dan menyeluruh Artinya semboyan negara ini harus diterapkan di seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali demi menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
- Sifatnya kovergen Artinya keberagaman suku, agama, ras dan bahasa seharusnya tidak untuk dibesar-besarkan, melainkan harus dijadikan dasar untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
Setelah mempelajari materi diatas. silahkan kerjakan Tugas berikut ini : UNDUH TUGAS
0 Komentar
SILAHKAN TULIS KOMENTAR KAMU DISINI